Sabtu, 12 Juli 2014

Misteri Topeng Terkubur



MITOS DI KARANG TENGAH.

Misteri Topeng Terkubur.

Ada satu cerita yang sangat menyayat hati dan menambah kekejaman Pemerintahan Belanda di wilayah Karang Tengah, yaitu kisah Misteri Topeng Terkubur.
Suatu ketika konon kabarnya, ada sebuah acara hiburan rakyat yang diselenggarakan oleh pemerintah Belanda untuk masyarakat Betawi Selatan, yaitu diadakan semacam hiburan malam dengan Topeng sebagai hiburan yang paling utama, mengingat hiburan inilah yang amat digandrungi oleh masyaakat terutama para jawara saat itu.
Arena hiburan itu dibuat dalam sebuah goa  yang memiliki satu pintu keluar masuk saja, dan terletak dekat sungai Pasanggrahan, sehinga mudah dijangkau baik melalui daratan maupun  air sebagai jalur tansportasi.
Dalam acara itu sengaja disediakan segala bentuk hiburan topeng yang memang digandrungi masyarakat setempat terutama para jawara dan dilengkapi dengan kemaksiatan yang memabukkan baik perjudian maupun minuman keras yang dapat membuat pengunjungnya terlena dan lupa daratan.
Ketika diperkirakan target jawara yang dimaksud telah tercapai dan masuk di dalamnya, tiba- tiba lubang pintu masuk di tutup. Ternyata bukan hanya ditutup tetapi sesungguhnya mereka telah dikubur hidup-hidup. Di tempat itu yang selanjutna dibuatkan sebuah taman yang mungkin bertujuan untuk mengelabui jejak kejahatannya, dan kebetulan ada sebuah mata air di pinggir sungai bekas  sebuah pancuran yang dibuat oleh tuan tanah saat itu sebagai salah satu assesoris taman sebagai penambah keindahan kemudian bagi masyarakat setempat terkenal dengan nama  “ Taman Pancoran Emas “.

Letak daerahnya adalah di Kebon Kosong bagian wilayah Kampung Karang Tengah yang di sana juga terdapat Kebon Kelapa, dan Kebon Jeruk milik Belanda. Kini di daerah ini sudah menjadi Perumahan Lebak Bulus Indah.

Cerita ini memang hanya menjadi sebuah mitos bagi masyarakat Karang Tengah yang  memang sulit untuk dibuktikan kepastian dan kebenarannya, karena memang tidak ada tanda-tanda yang menguatkannya, namun kisah ini menjadi cerita rakyat terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut.
Menurut analisa penulis akan cerita semacam ini merupakan salah satu taktik Belanda untuk mengurangi kemampuan dan kekuatan masyarakat pribumi dalam hal terjadinya pemberontakan, kalau memang benar adanya demikian maka ini merupakan salah satu bukti betapa biadabnya dan liciknya penjajah pada saat itu. 
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, ada juga sebagian masyarakat menyebutkan bahwa hajat tersebut sengaja dilakukan oleh Tuan Tanah Cina yang punya “ Kaulan “ untuk mengubur Topeng hidup-hidup berikut pengunjung yang ada sebagai “Tumbal” atas kekayaannya” atau juga memang merupakan upaya membantu penjajah belanda dalam menumpas para jawara yang dikhawatirkan menjadi batu sandungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar